Mubtada’
menurut Asonhaji dalam kitab al-jurumiyyahnya mendifinisikan bahwa mubtada’
merupakan isim yang dibaca rafa’ dan terbebas dari amil lafdhi . Mubtada’
tidak mungkin berupa fiil ataupun huruf, begitu juga mubtada’
akan selalu berupa i’rab rafa’ tidak mungkin dibentuk dari i’rab nasab
ataupun dijerkan oleh huruf jer ( Hamid : 125). Mubtada’ dirafa’kan
oleh amil ma’nawi ibtida’. Sebuah amil (lafadh yang mempunyai pengaruh
terhadap lafadh yang lainnya) yang tidak terlihat dan menunjukkan keberadaan
kalimat berada didepan. Secara tidak
langsung keberadaannya diawal kalimat menjadikan status hukumnya menjadi mutada’.
Ù…ُØَÙ…َّدٌ Øَاضِرٌ
Lafadh Ù…ُØَÙ…َّدٌ merupakan isim ditandai dengan tanwin, dibaca rafa’
ditandai dengan dhamah dan tidak ada amil lafdhi sebelum lafadh Ù…ُØَÙ…َّد
Khabar dalam kitab Alfiyyah karangan ibnu malik menjelaskan bahwa khabar merupakan bagian yang menyempurnakan keberadaan mubtada’. Artinya khabar terjadi setelah adanya mubtada’ terlebih dahulu. Asonhaji dalam aljurumiyyahnya menjelaskan bahwa khabar merupakan isim yang dibaca rafa’ dan disandarkan kepada mubtada’. Berbeda dengan mubtada’ yang hanya bisa terbentuk dari isim, khabar bisa terbentuk dari fiil maupun huruf. Namun demikian asli terbentuknya khabar berupa isim dan dibaca rafa’ yang merafa’kan adalah mubtada’. Nanti kita akan membahas macam-macam mubtada’ dan khabar.
Ù…ُØَÙ…َّدٌ Øَاضِرٌ
Lafadh Øَاضِرٌ merupakan isim ditandai dengan tanwin, dibaca rafa’
ditandai dengan dhamah dan menjadi khabar dari mubtada’ lafadh
Ù…ُØَÙ…َّد
Persamaan mubtada’ dan khabar
Mubtada’ dan khabar memiliki persamaan dalam beberapa hal:
1. Ifradh (sama dalam bentuk mufrod, tasniah, dan jama’)
2. Tadzkir (sama dalam bentuk mudzakar dan muannas).
3.
I’rab rafa’ (aslinya).
Perbedaan mubtada' dan khabar
Keduanya tidak boleh sama-sama ma'rifat atau sama-sama nakirah. Mubtada' boleh berupa isim ma'rifat dan khabar isim nakirah atau sebaliknya.
Refrensi : Dahlan, A.Zaeni ( 2014 ), Mukhtashar Jiddan ala Matn Al-Jurumiyyah. Surabaya : Dar
al- ilmi.
Hamid, Abdul (1988) , Tuhfatus Sania. Abdul jalil al-atha al-bakry
Malik, Ibnu (2010) , Alfiyyah Ibnu Malik. Semarang : Toha Putra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar