Hari Santri Nasional ( HSN) salah satu peringatan hari nasional yang diresmikan oleh pemerintah melalui presiden joko widodo tiga tahun silam tepatnya tanggal 22 oktober 2015. Pemerintah mengapresiasi atas gerakan resolusi jihad yang dikobarkan pada 73 tahun silam oleh para ulama dan santri negeri ini. Pergerakan penolakan penjajah yang masuk ke Surabaya oleh Hadratusy Syekh Hasyim Asyari menyerukan fatwa bahwa jihad melawan penjajah hukum nya fardhu ain ( wajib bagi masyarakat untuk melaksanakannya, red) baik laki-laki, maupun perempuan pada jarak untuk bisa menqoshor dan lebih dari itu fardhu kifayah.
Berbagai masyarakat menyambut baik atas penetatapan hari santri nasional meski ada pro dan kontra yang terjadi. Masyarakat meyakini bahwa dengan ditetapkannya Hari Santri Nasional akan mengukuhkan santri mempunyai kontribusi dalam negara baik secara pendidikan, kebudayaan, serta nasionalis. Pondok pesantren menjadi kiblat dalam pendidikan karakter. Membentuk katrakter manusia unggul dalam keilmuan dan akhlak. Peran budaya diambil santri dalam menjunjung tinggi toleransi beragama dan bernegara. Rasa nasionalitas santri tidak perlu diragukan dalam sejarah kemerdakaan yang terjadi dinegara ini. Masyarakat kontra dengan ditetapkannya Hari Santri Nasional karena akan menimbulkan sekat-sekat antara santri dan non santri. Terjadinya pergolakan dikalangan non santri karena merasa tersisihkan.
"Santri tidak hanya yang mondok pesantren saja namun siapapun yang mempunyai akhlak seperti santri dia adalah santri" ujar KH A. Musthofa Bisri atau yang kerap dipanggil Gus Mus. Makna santri menjadi lebih luas, tidak hanya yang berada maupun pernah Nyantri di pondok pesantren saja namun segenap elemen masyarakat yang mempunyai prilaku seperti santri. Perluasan makna santri ini untuk menyampaikan bahwa tidak hanya santri yang pernah mondok yang bisa merayakan Hari Santri Nasional.
![]() | ||||
HSN bersama Presiden RI |
Jihad pesantren menata kultur masyarakat menjadi agamis, toleran dan berpikiran maju. Pesantren mempunyai peranan yang besar dalam kehidupan masyarakat. Bagaimana membuat masyarakat menjadi dekat kepada sang kholiq. Menata kehidupan dalam amaliah dengan syariat yang baik dan benar. Pesantren mengajarkan toleransi dalam hubungan sesama muslim , hubungan sesama warga negara dan hubungan sesama umat manusia. Pesantren juga harus ikut andil dalam pergolakan zaman untuk tetap bisa maju dan eksis didunia serba instan. Pesantren memiliki andil dalam literasi. Ikut meramaikan dan berperan aktif dalam media sosial yang positif. Menangkal benih-benih radikal yang mulai nyata berkembang dan menjadi konsumsi publik tanpa sekat. Filterasi pesantren dibutuhkan akan hal ini.
Hari Santri Nasional tidak hanya menjadi simbol maupun uforia belaka. Santri sudah harus bisa memberikan kontribusi nyata untuk bangsa kedepannya. Berbagai aspek maupun lini perlu adanya peran santri sebagai intelektual dan karakter yang bisa dijadikan panutan ataupun pemimpin pada zamannya.
Selamat Hari Santri Bersama Santri Damailah Negeri.
![]() |
HSN 2018 disolo |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar